Rabu, 07 November 2012

Bayur, bayor atau wadang (Pterospermum javanicum) adalah sejenis pohon penghasil kayu pertukangan berkualitas baik. Pohon yang biasa didapati di dataran rendah ini dikenal juga dengan nama-nama lain, seperti bayur, cayur (Sd.); bayur, wayur, wadang, walang (Jw.); phenjur (Md.); dan lain-lain[1]. Juga bolang (Bal.); buli (Slw.); damarsala (NTT); teunggi leuyan (Kal.)[2]. Bayur diketahui menyebar luas di dunia, khususnya di wilayah tropis, mulai dari India bagian selatan, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, dan juga Amerika Tengah serta Brasil.[3]
Dalam perdagangan, kelompok kayu bayur dari Indonesia juga mencakup beberapa spesies Pterospermum yang lain, terutama P. celebicum dan P. diversifolium. Kayu ini dikenal pula di dunia sebagai bayor, bayok, bayuk atau litak.[4]


Senin, 28 November 2011

Bilangan Bulat

Operasi Hitung Bilangan Bulat Pengurangan

(Matematika Kelas 4 SD)

PDFPrintE-mail




Hits: 1198

Sabtu, 26 November 2011

JAJARAN GENJANG DAN SEGITIGA

Luas bangun datar

 
Segitiga Segitiga
Luas = ½b×h
b = alas
h = tinggi
  Bujur sangkar Bujur sangkar
Luas = a2
a = panjang sisi
Persegi panjang Persegi panjang
Area = b×h
b = lebar
h = panjang
  Jajaran genjang Jajaran genjang
Luas = a×t
a = lebar
t = panjang
Trapesium Trapesoid (AS)
Trapesium (UK)

Luas = ½(a+b)h
h = tinggi
  lingkaran Lingkaran
Luas = πr2
Keliling=2πr
r = radius (jari-jari)
elips Elips
Luas = πab
  Sektor Sektor
Luas = ½r2θ
r = radius
θ = sudut dalam radian




Jumat, 25 November 2011

PANTUN

Materi Bahasa Indonesia SD 

‘pantun’


Pantun
Apakah pengertian pantun? Pantun merupakan salah satu karya sastra Melayu yang sampai sekarang masih dikembangkan. Kata pantun mempunyai arti ucapan yang teratur, pengarahan yang mendidik. Pantun juga dapat berarti sindiran.
Zaman dahulu, pantun digunakan sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan. Pantun dikenal di berbagai daerah, namun dengan nama yang berbeda. Di Jawa Tengah dikenal dengan parikan, di Toraja dikenal bolingoni, di Jawa Barat dapat ditemukan
pantun dalam bentuk nyanyian doger, di Surabaya ludruk , di Banjarmasin tirik dan ahui , gandrung di Banyuwangi, dan di Makassar kelong-kelong. Selain merupakan ungkapan perasaan, pantun dipakai untuk menghibur orang.
  • Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki ciri-ciri tersebut, antara lain:
  1. mempunyai bait dan isi,
  2. setiap bait terdiri atas baris-baris,
  3. jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas,
  4. setiap bait terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
  5. Bersajak ab ab
Perhatikan contoh di bawah ini!
Pantun dua baris
Anjing hutan suka melolong (sampiran)
Jangan suka bicara bohong (isi)
Pintu diketuk ada tamu (sampiran)
Rajin membaca bertambah ilmu (isi)
Pantun empat baris
Desa sawah mulai menghijau (sampiran)
Di tengah ada pematang (sampiran)
Apa arti bertindak maju  (isi)
Kalau tanpa pemikiran matang (Isi)
  • Bentuk dan jenis pantun
Pantun yang sering dipakai adalah pantun dua baris dan empat baris. Bentuk pantun bermacam-macam, misalnya: pantun anak-anak, pantun jenaka, pantun suka cita, pantun kiasan, pantun nasehat, pantun duka cita, pantun budi pekerti, pantun agama, dan lain-lain.
Perhatikan contoh berikut!

Pantun anak
Enak nian buah belimbing
Mencari ke pulau sebrang
Main bola ada pembimbing
Binatang apa berhidung panjang?


Pantun jenaka
Orang mudik bawa barang
Pakai kain jatuh terguling
Kamu senang dilirik orang
Setelah sadar ternyata juling
Indah nian sinar mentari
Purnama datang tak berbelah
Melihat orang malas berlari
Ternyata sandal tinggi sebelah

 
Pantun sukacita
Gurih nian ikan gurami
Tambah nikmat dengan kacang
Alangkah senang hati kami
Panen raya telah datang

 
Pantun kiasan
Luas nian samudra raya
Pagi-pagi nelayan melaut
Tak berguna memberi si kaya
Bagai menebar garam di laut


Pantun nasihat

Jalan-jalan ke Semarang
Bawa bandeng tanpa duri
Belajar mulai sekarang
Untuk hidup kemudian hari

 
Pantun dukacita
Beras miskin disebut raskin
Yang mendapat tak semua
Aku ini anak miskin
Harta benda tak kupunya


Pantun budi pekerti
Siapa yang tak simpatik
Melihat bunga dahlia
Kulit putih berwajah cantik
Sudah ayu berhati mulia

 
Pantun agama
Minum susu di pagi hari
Tambah nikmat tambah cokelat
Pandai-pandai membawa diri
Siapa tahu kiamat sudah dekat

  • Pantun berbalas
Pantun berbalas adalah pantun yang dimainkan dua kelompok. Kelompok tersebut dapat dikembangkan menjadi kelompok “pro” dan “kontra” atau kelompok gadis dan kelompok jejaka. Jumlah anggota per kelompok tiga sampai lima orang. Berbalas pantun dipimpin oleh seorang moderator yang bertugas untuk menengahi permainan. Setiap sesi berbalas pantun harus mempunyai tema. Urutan berbalas pantun terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup.’

Surat Pribadi dan Surat Resmi

Materi Bahasa Indonesia Kelas IV SD “Pengalaman Sahabatku”

November 21, 2010 8:03 pm

Pengalaman Sahabatku

A. Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Untuk melakukan sesuatu, biasanya kamu harus membaca urutan petunjuknya. Urutan petunjuk penggunaan itu penting dibaca supaya kamu tidak keliru atau salah menggunakannya. Misalnya, menggunakan obat dan alat elektronik, atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan petunjuk.

Pernahkah kamu menulis surat? Apakah kamu mendapat kesulitan saat akan menulis surat itu? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut surat. Surat pribadi, misalnya, merupakan surat yang ditulis dan dikirim oleh seseorang kepada orang lain.

Berikut ini petunjuk menulis surat pribadi, diantaranya:

a. bentuk dan isi surat bergantung kepada siapa surat itu ditujukan,

b. bahasa surat tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas,

c. bagian surat terdiri atas tanggal surat, tujuan, salam pembuka, isi surat, penutup surat, salam penutup, tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat.

Inilah contoh surat pribadi yang dibuat berdasarkan petunjuk pembuatannya.

Bandung, 9 Desember 2007

Ibunda di Medan

Bu, bagaimana kabarnya? Sehat-sehat, bukan? Saya di sini sehat-sehat saja. Kemungkinan besar saya tidak jadi pulang ke Medan sebelum bulan puasa karena saya harus mengikuti ujian akhir selama satu minggu di Bandung. Mudah-mudahan sebelum Lebaran, kegiatan saya itu sudah selesai. Jadi, saya mohon Ibu tidak cemas jika saya tidak di Medan pada awal bulan puasa nanti. Oya, Bu, keluarga Paman Roni di Bandung baik-baik saja. Paman juga titip salam dan mendoakan Ibu agar sehat selalu. Sampai di sini dulu, ya Bu. Doakan saya agar lancar dalam ujian.

Salam sayang,

(tanda tangan)

Lazuardi Nasution

Setelah kegiatan membaca ini, kamu akan mampu membaca petunjuk pemakaian, melakukan kegiatan berdasarkan petunjuk, berlatih mengurutkan gambar sesuai petunjuk pemakaian, dan menyampaikan isi petunjuk kepada teman.

Jika surat itu akan dikirimkan dengan menggunakan jasa pos, kamu harus melakukan urutan petunjuk berikut.

a. Lipat surat dengan rapi.

b. Masukkan surat ke dalam amplop yang sesuai

agar rapi dan tidak diketahui orang lain.

c. Tuliskan alamat yang dituju di bagian depan

amplop.

d. Tuliskan pula alamat pengirim surat di bagian

belakang amplop.

e. Tempelkan prangko di bagian kanan atas (di atas alamat yang dituju).

f. Masukkan amplop ke dalam bus surat yang tersedia atau kamu juga dapat datang sendiri ke kantor pos. Serahkan surat kepada petugas dan bayar ongkos pengiriman berdasarkan berat surat dan kota tujuan.

Tugas untuk Kamu

Bacalah urutan petunjuk penggunaan peralatan elektronik yang ada di rumah kamu. Kemudian, jelaskanlah urutan penggunaan tersebut kepada kawan sebangkumu supaya ia memahami juga cara penggunaan alat tersebut.

B. Mari, Menulis Surat

Setelah kegiatan menulis ini, kamu akan mampu menulis surat tentang pengalaman dan citacitamu dengan gaya penceritaan yang menarik serta menggunakan EYD yang tepat (pemakaian tanda koma, tanda titik, dan penulisan huruf kapital untuk nama geografi).

Kamu telah mengenal petunjuk menulis surat pribadi, di antaranya bentuk, isi, serta bagian surat. Bahasa tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas bergantung kepada siapa surat itu ditujukan.

Yuk, kita baca contoh pengalaman yang ditulis dalam surat pribadi berikut.

Tanjung Kait, 27 Januari 2005

Untuk sahabatku di mana pun berada

Salam persahabatan,

Oh ya, namaku Susi. Aku tinggal di Desa Karang Serang di daerah Tanjung Kait, Tangerang. Sebagian besar penduduk desa kami bekerja sebagai nelayan. Waktu kerja nelayan takmenentu. Tak kenal hari Sabtu, Minggu, atau libur nasional sekalipun. Alam yang menjadi kalendernya! Kalau angin dan cuaca sedang bersahabat, para nelayan bisa melaut setiap hari. Cuaca baik ini biasanya berlangsung pada bulan September sampai Desember. Jika cuaca dan angin sedang buruk, biasanya terjadi pada bulan Januari sampai April, nelayan pun meliburkan diri. Begitu pula saat sedang bulan purnama. Air laut akan pasang sehingga tak menguntungkan nelayan untuk mencari ikan. Nelayan biasanya melaut pada malam hari. Mereka berangkat sejak pukul 4 atau 5 sore dan pulang ke daratan pukul 7 pagi. Bapakku juga seorang nelayan. Ketika pergi melaut, Bapak membawa perbekalan dan peralatan melaut. Ada jala dan keramba. Tak lupa lampu petromaks, juga minyak tanah. Lampu petromaks, selain berfungsi sebagai penerangan, juga digunakan untuk menarik ikan agar berkumpul.

Oh ya, aku cerita sedikit tentang keramba. Keramba adalah alat penangkap ikan dari bambu. Di daerahku, keramba digunakan untuk menangkap keong. Di tengah keramba dipasang ikan asin sebagai umpan. Apabila keramba dicelupkan ke dalam laut, keong-keong akan merayap ke tepiannya. Rupanya keong-keong itu suka dengan ikan asin. Setelah keong-keong masuk keramba, hup! Mereka pun terjebak di dalamnya.

Wah…keong-keong itu kalau dijual harganya mahal, lo! Satu kilogram bisa laku Rp15.000,00.

Bapakku dan beberapa orang nelayan lainnya bersiap naik ke atas perahu. Perahu kayu itu bisa menampung 4 sampai 8 orang nelayan yang akan pergi melaut bersama-sama. Perahu itu milik tetangga kami. Bapak dan beberapa nelayan lainnya hanya menumpang.

Nah, sampai di sini dulu suratku, ya. Lain kali aku sambung cerita pengalamanku. Oh ya, aku tunggu cerita pengalaman teman-teman lainnya.

Selamat belajar.

Salam rindu,

(tanda tangan)

Susi

Ayo, Berlatih

Perhatikan kembali surat dari Susi itu. Dari surat itu, kamu akan mengenal tanda titik (.). Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh: Namaku Susi.

Bapak dan beberapa nelayan naik perahu.

Tanda titik dipakai juga untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh: Satu kilogram keong dapat laku Rp15.000,00.

Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan kata sepeti o, ya, wah, aduh, atau kasihan dari kata lain yang terdapat dalam kalimat.

Contoh: Oh ya, namaku Susi.

Wah, keong-keong itu kalau dijual harganya mahal!

Selain itu, kamu dapat mengenal pemakaian huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Contoh: Aku tinggal di Desa Tanjung Kait.

Tugas untuk Kamu

Bacalah surat dari Susi itu. Kemudian, cermatilah pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), dan huruf kapital yang lain. Kalau ada kesulitan, carilah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) di perpustakaan sekolahmu. Kamu dapat memeriksa penggunaan ejaan berdasarkan buku tersebut

Senin, 21 November 2011

tumbuhan dikotil dan monokotil

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi
Tue, 06/06/2006 - 1:20pm — godam64

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :
- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.