Jumat, 25 November 2011

Surat Pribadi dan Surat Resmi

Materi Bahasa Indonesia Kelas IV SD “Pengalaman Sahabatku”

November 21, 2010 8:03 pm

Pengalaman Sahabatku

A. Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

Untuk melakukan sesuatu, biasanya kamu harus membaca urutan petunjuknya. Urutan petunjuk penggunaan itu penting dibaca supaya kamu tidak keliru atau salah menggunakannya. Misalnya, menggunakan obat dan alat elektronik, atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan petunjuk.

Pernahkah kamu menulis surat? Apakah kamu mendapat kesulitan saat akan menulis surat itu? Bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga lainnya disebut surat. Surat pribadi, misalnya, merupakan surat yang ditulis dan dikirim oleh seseorang kepada orang lain.

Berikut ini petunjuk menulis surat pribadi, diantaranya:

a. bentuk dan isi surat bergantung kepada siapa surat itu ditujukan,

b. bahasa surat tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas,

c. bagian surat terdiri atas tanggal surat, tujuan, salam pembuka, isi surat, penutup surat, salam penutup, tanda tangan pembuat surat, nama pembuat surat.

Inilah contoh surat pribadi yang dibuat berdasarkan petunjuk pembuatannya.

Bandung, 9 Desember 2007

Ibunda di Medan

Bu, bagaimana kabarnya? Sehat-sehat, bukan? Saya di sini sehat-sehat saja. Kemungkinan besar saya tidak jadi pulang ke Medan sebelum bulan puasa karena saya harus mengikuti ujian akhir selama satu minggu di Bandung. Mudah-mudahan sebelum Lebaran, kegiatan saya itu sudah selesai. Jadi, saya mohon Ibu tidak cemas jika saya tidak di Medan pada awal bulan puasa nanti. Oya, Bu, keluarga Paman Roni di Bandung baik-baik saja. Paman juga titip salam dan mendoakan Ibu agar sehat selalu. Sampai di sini dulu, ya Bu. Doakan saya agar lancar dalam ujian.

Salam sayang,

(tanda tangan)

Lazuardi Nasution

Setelah kegiatan membaca ini, kamu akan mampu membaca petunjuk pemakaian, melakukan kegiatan berdasarkan petunjuk, berlatih mengurutkan gambar sesuai petunjuk pemakaian, dan menyampaikan isi petunjuk kepada teman.

Jika surat itu akan dikirimkan dengan menggunakan jasa pos, kamu harus melakukan urutan petunjuk berikut.

a. Lipat surat dengan rapi.

b. Masukkan surat ke dalam amplop yang sesuai

agar rapi dan tidak diketahui orang lain.

c. Tuliskan alamat yang dituju di bagian depan

amplop.

d. Tuliskan pula alamat pengirim surat di bagian

belakang amplop.

e. Tempelkan prangko di bagian kanan atas (di atas alamat yang dituju).

f. Masukkan amplop ke dalam bus surat yang tersedia atau kamu juga dapat datang sendiri ke kantor pos. Serahkan surat kepada petugas dan bayar ongkos pengiriman berdasarkan berat surat dan kota tujuan.

Tugas untuk Kamu

Bacalah urutan petunjuk penggunaan peralatan elektronik yang ada di rumah kamu. Kemudian, jelaskanlah urutan penggunaan tersebut kepada kawan sebangkumu supaya ia memahami juga cara penggunaan alat tersebut.

B. Mari, Menulis Surat

Setelah kegiatan menulis ini, kamu akan mampu menulis surat tentang pengalaman dan citacitamu dengan gaya penceritaan yang menarik serta menggunakan EYD yang tepat (pemakaian tanda koma, tanda titik, dan penulisan huruf kapital untuk nama geografi).

Kamu telah mengenal petunjuk menulis surat pribadi, di antaranya bentuk, isi, serta bagian surat. Bahasa tidak harus resmi, tetapi tetap sopan dan jelas bergantung kepada siapa surat itu ditujukan.

Yuk, kita baca contoh pengalaman yang ditulis dalam surat pribadi berikut.

Tanjung Kait, 27 Januari 2005

Untuk sahabatku di mana pun berada

Salam persahabatan,

Oh ya, namaku Susi. Aku tinggal di Desa Karang Serang di daerah Tanjung Kait, Tangerang. Sebagian besar penduduk desa kami bekerja sebagai nelayan. Waktu kerja nelayan takmenentu. Tak kenal hari Sabtu, Minggu, atau libur nasional sekalipun. Alam yang menjadi kalendernya! Kalau angin dan cuaca sedang bersahabat, para nelayan bisa melaut setiap hari. Cuaca baik ini biasanya berlangsung pada bulan September sampai Desember. Jika cuaca dan angin sedang buruk, biasanya terjadi pada bulan Januari sampai April, nelayan pun meliburkan diri. Begitu pula saat sedang bulan purnama. Air laut akan pasang sehingga tak menguntungkan nelayan untuk mencari ikan. Nelayan biasanya melaut pada malam hari. Mereka berangkat sejak pukul 4 atau 5 sore dan pulang ke daratan pukul 7 pagi. Bapakku juga seorang nelayan. Ketika pergi melaut, Bapak membawa perbekalan dan peralatan melaut. Ada jala dan keramba. Tak lupa lampu petromaks, juga minyak tanah. Lampu petromaks, selain berfungsi sebagai penerangan, juga digunakan untuk menarik ikan agar berkumpul.

Oh ya, aku cerita sedikit tentang keramba. Keramba adalah alat penangkap ikan dari bambu. Di daerahku, keramba digunakan untuk menangkap keong. Di tengah keramba dipasang ikan asin sebagai umpan. Apabila keramba dicelupkan ke dalam laut, keong-keong akan merayap ke tepiannya. Rupanya keong-keong itu suka dengan ikan asin. Setelah keong-keong masuk keramba, hup! Mereka pun terjebak di dalamnya.

Wah…keong-keong itu kalau dijual harganya mahal, lo! Satu kilogram bisa laku Rp15.000,00.

Bapakku dan beberapa orang nelayan lainnya bersiap naik ke atas perahu. Perahu kayu itu bisa menampung 4 sampai 8 orang nelayan yang akan pergi melaut bersama-sama. Perahu itu milik tetangga kami. Bapak dan beberapa nelayan lainnya hanya menumpang.

Nah, sampai di sini dulu suratku, ya. Lain kali aku sambung cerita pengalamanku. Oh ya, aku tunggu cerita pengalaman teman-teman lainnya.

Selamat belajar.

Salam rindu,

(tanda tangan)

Susi

Ayo, Berlatih

Perhatikan kembali surat dari Susi itu. Dari surat itu, kamu akan mengenal tanda titik (.). Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh: Namaku Susi.

Bapak dan beberapa nelayan naik perahu.

Tanda titik dipakai juga untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh: Satu kilogram keong dapat laku Rp15.000,00.

Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan kata sepeti o, ya, wah, aduh, atau kasihan dari kata lain yang terdapat dalam kalimat.

Contoh: Oh ya, namaku Susi.

Wah, keong-keong itu kalau dijual harganya mahal!

Selain itu, kamu dapat mengenal pemakaian huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Contoh: Aku tinggal di Desa Tanjung Kait.

Tugas untuk Kamu

Bacalah surat dari Susi itu. Kemudian, cermatilah pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), dan huruf kapital yang lain. Kalau ada kesulitan, carilah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) di perpustakaan sekolahmu. Kamu dapat memeriksa penggunaan ejaan berdasarkan buku tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar